Sajak karya Nimas Kinanthi
Pemenang Juara III lomba menulis Puisi bertema Harapan untuk Indonesia Jaringan Pena Ilma Nafia (JPIN)
Ibu, Masih Ada Aku
Aku tahu kau terluka
Saat kebaya teronggok usang
Gemulai Serimpi tak dirindukan
Macapat tak bersanding tabuh gamelan
Kain panjang berukir malam terjamah orang
Aku tahu kau tersayat pilu
Saat palang panjang hujam ulu hatimu
Tuan kulit putih bermata biru
Renggut emas manikam bermutu
Rebut kilat berlian berkilaumu
Aku tahu kau merintih…
Saat belantara bertanam gedung tinggi
Samudera liar tak lagi menjaga pantai
Air dan api nanar enggan berkawan
Nurani lepas hilang kasihan
Aku tahu pedihmu
Saat amanah ternodai
Oleh tuan-tuan gagah berdasi
Aku padamu insan berbakti
Harta angkara kikis tak berperi
Ibu, usah air mata menitik lagi
Lara usah hanyutkanmu dalam lunglai
Aku masih di sini
Di kaki Gunung Wilis aku berdiri
Kumandangkan lagu kebangsaan di bawah lengkung pelangi
Pemenang Juara III lomba menulis Puisi bertema Harapan untuk Indonesia Jaringan Pena Ilma Nafia (JPIN)
Ibu, Masih Ada Aku
Aku tahu kau terluka
Saat kebaya teronggok usang
Gemulai Serimpi tak dirindukan
Macapat tak bersanding tabuh gamelan
Kain panjang berukir malam terjamah orang
Aku tahu kau tersayat pilu
Saat palang panjang hujam ulu hatimu
Tuan kulit putih bermata biru
Renggut emas manikam bermutu
Rebut kilat berlian berkilaumu
Aku tahu kau merintih…
Saat belantara bertanam gedung tinggi
Samudera liar tak lagi menjaga pantai
Air dan api nanar enggan berkawan
Nurani lepas hilang kasihan
Aku tahu pedihmu
Saat amanah ternodai
Oleh tuan-tuan gagah berdasi
Aku padamu insan berbakti
Harta angkara kikis tak berperi
Ibu, usah air mata menitik lagi
Lara usah hanyutkanmu dalam lunglai
Aku masih di sini
Di kaki Gunung Wilis aku berdiri
Kumandangkan lagu kebangsaan di bawah lengkung pelangi
0 Response to "Ibu, Masih Ada Aku"
Post a Comment