Hello sobat Kupuciters, apa kabar? sekedar info nih, kemarin saya mengikuti antologi puisi bertema "Dalam Dekapan Cinta-Nya" di Jaringan Pena Ilma Nafia dan Alhamdulillah masuk ke 129 Puisi Terpilih dari Lomba Puisi Islami 2012 "Dalam Dekapan Cinta-Nya" JPIN. Saya mengirim 2 Puisi dan dua dua nya masuk dengan judul Mencari Shubuh dan Molekul Nikmat-Mu. bagi sobat yang gemar menulis tapi bingung media apa yang tepat untuk menulis silahkan saja gabung bersama JPIN (Jaringan Pena Ilma Nafia. Nah ini dia puisi yang berjudul mencari shubuh untuk Anda selamat membaca.
Mencari Shubuh
Menatap cahaya dengan ruam
Silau rasanya,
Kau tutup kain lusuh memenuhi jendela
Biarkan si pembawa silau tak mampu mengetuk jendela
Engkau terbangun...
Kau tau?
Engkau tak menapaki dari awal
Mungkin kau melompatinya
Meratapi nasib ini dengan semua kesibukannya.
Menjalani catatan yang terdapat dalam dialog hidup
Engkau bertemu dengan Si Pembawa silau
Panas rasanya,.
Kau menggenggam air suci
Dan mengaliri pada muka, tangan, kepala, telinga, kaki
Juga sunah - sunahnya,.
Kau menunaikan sebuah nilai kewajiban
Juga sunah - sunahnya
Bukan hanya gerakan kosong sia - sia
Tapi nilai yang membangun kenikmatan di Keabadian
Si Pembawa silau melambaikan tangannya pada milyaran anak cahaya
Kau masih menggenggam air
Mengalirinya pada muka, tangan, kepala, telinga, kaki
Juga sunah - sunahnya,.
Kini kau menggumamkan mulut
Dengan itungan - itungan bola kecil terajut rapih di tangan
Memuji Tuhan, Dengan Asmaul Husna.
Kau pun terhenti karena kau harus bermimpi...
Si pembawa Silau mengetuk jendelanya..
Engkau terbangun,.
Masih dengan mata yang ruam..
Kali ini sia - sia..
Pernahkah kau merenung sejenak,
Seakan waktu terhenti buat mu merenung,.
"bagaimana awal insan terlahir
Telur meretak, dan mengeluarkan teriakan kebebasan
Kupu – kupu memamerkan keajaiban-Nya?"
Cukup itu saja..
Kau berpikir heran,,
Kemana Kewajiban yang harus kau tunaikan lima waktu?
Hilang? Kemana harus kau cari?
Cari saja...
Si pembawa silau tertawa dan menyoroti mata ruamnya lewat jendela.
Kali ini lambaian tangan si pembawa silau tak mengaruhi mata kau yang lelah
Kau terus mencari jawaban, dengan pujian-pujian suci itu..
Kau tetap terjaga walau mimpi merayumu lewat mata yang lelah berkaca
Kau terjaga lewat Iman..
***
Kau dengar itu??
Panggilan Kewajiban mu yang ke Lima,.
Di sini
Dengan di iringi Teriakan alarm si Jengger merah
Kau menggenggam air suci
mengaliri yang harus di aliri dengan sunah - sunahnya
Kau menangis? Kenapa Hanya dua rokaat tapi berat..?
Angin ini memaksa tuk diam dan menyaksikannya.
Si Pembawa silau dengan sentuhannya lewat mata ini
Tapi kali ini mataku tak meruam
Ku bisa melihat tubuh dia,,.
Aku mengencangkan pujian ini Pada sang Hafiz (penjaga).
Sang pembawa silau seakan berbisik
"Fajar namaku, kau kemana saja?
Selamat datang pada waktu Shubuh!!!
Dan Selamat, Iman mu telah bertambah..."
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Puisi Religi - Mencari Shubuh"
Post a Comment