Sobat 'gie' orang bijak mengatakan apa yang kita tanam itu yang kita tuai, apa yang kita kerjakan hari ini adalah bibit - bibit yang akan tumbuh kelak. Sobat 'gie', berbagi itu indah, berbagi itu adalah panggilan hati. Meski kisah ini tak nyata, meski alurnya maya namun semoga ada panggilan jiwa kepedulian kita. Memangku Dua Nafas judul puisi kisah maya kali ini sekedar ungkapan hati jika saya menempatkan diri sebagai seorang pemangku dua nafas, mereka akan bersuara, mereka akan bercerita, entah sama, entah beda entah nyata dimana yang pasti,,,, simak ceritanya.
Memangku Dua Nafas
Lagu - lagu berteriak dekat rumahku
Rumah sederhana dengan atap tanpa tiang penyangga
Aku hanya berdua menanti senja berganti
Tanpa air hangat dan sepotong roti
Hidup ini keras bagiku, memangku dua nafas dengan ikhlas
Hari ini aku harus begegas mengerjakan tugas
Aku tak mau bolos kelas
Sebentar, aku lihat ke atas
Butiran air kecil sebentar lagi akan menetas
pertanda aku harus bergegas
menggigil, sudah biasa bagiku
warna, rasa dan rupa punya ku tak pernah sama
aku dilahirkan dengan hati tanpa nama dan sebutan gelar pahlawan
yang menghidupi adik dan ibuku dengan dininya usia
teriakan adalah lagu terindah yang ku dendangkan tiap hari
hangat sang surya adalah teman sejati
keringat adalah bukti kerja kerasku
letih lelah adalah sebuah keluhan
Ibuku tak sehat seperti dulu
memangku dua nafas, tugas berat atau tugas hebat
sob puisi nya benar2 bagus sekali.....
ReplyDeleteterus berkarya sob..^_^
@Seniman Fotodrafer: terimakasih atas supportnya :)
Delete